Sabtu, 10 Agustus 2013

Getek Si Perahu yang Kian Hari Kian Bernilai

  Ditengah-tengah kesibukan pemerintah yang kian berlomba bermegah-megahan membangun gedung-gedung bertingkat, jalan-jalan besar, dan jembatan-jembatan kokoh. Masih terselip potret kesederhanaan warga di Desa Cikao Bandung, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat, yang belum seutuhnya mencicipi manisnya kata “pembangunan”. Karena, untuk menyeberangi sungai beraliran deras pun, mereka masih harus menggunakan jasa penyeberangan sungai dengan cara menaiki sebuah perahu getek, yang tingkat keamanan penyeberangannya jauh di bawah standarisasi keamanan sebuah jembatan penyeberangan.

  Bapak Adis, lelaki paruh baya yang sudah 7 tahun lamanya bekerja sebagai penarik perahu getek, menceritakan hal-hal yang melatarbelakangi munculnya jasa penyeberangan perahu getek tersebut. “Jasa penyeberangan perahu getek pertama kali ada pada tahun 2007. Semua berawal dari niat mulia salah seorang teman saya yang baru saja berstatus sebagai karyawan pensiunan sebuah pabrik. Niatnya untuk menolong serta memperlancar aktivitas yang dilakukan warga Desa Cikao Bandung kala itu, mampu memunculkan ide yang cemerlang, yakni membuat perahu getek yang dimanfaatkan sebagai jasa penyeberangan jalan yang kini berjasa pula memajukan perekonomian para warga desa,” ujarnya, Selasa (7/5/13).

  Bapak Adis tidak bekerja seorang diri sebagai penarik perahu getek, pekerjaan menarik perahu getek dilakukan secara bergantian dengan warga desa yang lain. Dalam sehari, Bapak Adis dan para penarik perahu getek lainnya mampu mengantongi uang kurang lebih                   Rp 200.000, 00, uang tersebut kemudian dibagi rata satu sama lain. Penghasilan tersebut dirasa cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari keluarga mereka.

  Santernya kabar mengenai jasa penyeberangan perahu getek ternyata mulai menarik perhatian PEMDA (Pemerintah Daerah) setempat, pada awalnya PEMDA (Pemerintah Daerah)  berencana membangun sebuah jembatan penyeberangan di desa tersebut, namun para penarik perahu getek berdalih jika di desa mereka dibangun jembatan penyeberangan, maka mereka akan kehilangan mata pencaharian mereka. Akhirnya, PEMDA (Pemerintah Daerah) setempat membatalkan rencana pembangunan jembatan penyeberangan. Wujud perhatian dari PEMDA (Pemerintah Daerah) setempat pun menjadi beralih, PEMDA (Pemerintah Daerah) berjanji akan memberikan asuransi kesehatan apabila terjadi kecelakaan pada perahu getek tersebut, Asuransi itu pun berlaku untuk para penarik perahu getek dan orang-orang yang menggunakan jasa penyeberangan mereka. Dan untuk mencegah kecelakaan yang tidak diharapkan terjadi, perahu getek yang digunakan untuk transportasi jasa penyeberangan akan diganti dalam jangka waktu 2 tahun sekali demi menjaga keselamatan bersama, warga Desa Cikao Bandung pun serempak menyambut rencana PEMDA (Pemerintah Daerah) setempat dengan baik.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar